Evaluasi ANBK 2021 dan Rencana ANBK 2022


Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk pertama kali telah selesai dilaksanakan pada Tahun 2021. Berikut ini beberapa hasil evaluasi yang wajib diperhatikan oleh sekolah SD dan SMP agar menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan ANBK Tahun 2022 :

  1. Kesulitan siswa menggunakan komputer
  2. Keterbatasan siswa dalam memahami soal-soal AKM terutama dalam bentuk kompleks
  3. Kendala pendataan siswa dan sarana TIK
  4. Pembiayaan sekolah yang menumpang
  5. ANBK tidak masuk dalam anggaran daerah
Dari beberapa kendala tersebut, sekolah jenjang SD dan SMP yang telah memiliki saramna TIK lengkap agar meningkatkan kompetensi siswa dalam penggunaan komputer di Laboratorium dalam proses pembelajaran dan evaluasi. Hal ini menjadi sangat penting bagi siswa untuk menghadapi ANBK Tahun 2022. 

Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu:
  1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid.
  2. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid
  3. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dilakukan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi
  1. Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
  2. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.

Dari uraian diatas jelas sekali bahwa mutu pendidikan sekolah akan terlihat dari hasil/raport AKM, kondisi tersebut juga akan berkaitan dengan prestasi Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dalam bidang pendidikan. Dengan demikian kita punya tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan hasil AKM di semua sekolah agar Lampung Selatan menempati posisi yang membanggakan dari hasil ANBK. 

Oleh karena itu program inovasi Lamsel Edu Society 5.0 Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan yaitu digitalisasi pembelajaran dan evaluasi di sekolah telah sesuai dengan program ANBK Kemdikbud, sehingga harus segera dilaksanakan agar literasi dan numerasi digital di sekolah - sekolah dapat berlangsung dengan baik sehingga siswa tidak terkendala saat menggunakan komputer.






No comments:

Post a Comment